Habib Ali bin Ja'far Assegaf , Pencatat Nasab Habib di Nusantara
Dialah habib Ali bin Ja’far Assegaf,seorang pencatat nasab habib di indonesia dan bahkan sampai ke malaysia,brunei,patani thailad dan lain sebagainya.beliau memiliki jasa yang besar bagi alawiyyin karena berkat jasa beliaulah nasab keturunan rasulullah di nusantara bisa tercatat sampai sekarang.berikut adalah riwayat singkat hidup beliau
Kelahiran dan masa kecil
Alhabib Ali bin Ja’far assegaf lahir di palembang sumatra selatan pada 22 rabiul awwal 1307 Hijriyah / 16 November 1889 M.Ayah dari habib Ali bin ja’far assegaf yakni habib ja’far bin syech bin sagaf assegaf Lahir di Sewon Hadramaut dan hijrah ke palembang sertab menyiarkan agama islam disana.Sedangkan ibunda habib ali bin ja’far yakni Syarifah Futum binti Alwi bin Ahmad bin Alwi Assegaf Adalah warga palembang.
Habib Ali bin Ja’far menghabiskan masa kecil di palembang,Menjelang remaja habib ali bin ja’far dikirim ke hadramaut untuk menuntut ilmu sebagaimana kebiasaan habaib dimasa itu.guru-guru habib ali bin ja’far assegaf antara lain Al Habib Abdurrahman bin muhammad bin Husein Al Masyhur dan Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Nasab
Nasab Dari Ayah :
Ali bin Ja’far bin Syech bin Sagaf bin Ahmad bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Ahmad Maula Maryamah bin Alwi bin Al Imam Al Qutb Abdurrahman Asseggaff dan seterusnya hingga sampai kepada Rasulullah SAW
Nasab Ibu :
Syarifah Futum binti Alwi bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad bin Al Qutb Ali bin Abdullah bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Abdullah bin Abubakar bin Alwi bin Ahmad bin Al Imam Al Qutb Abubakar As Sakran bin Al Imam Al Qutb Abdurrahman Asseggaff dan seterusnya hingga sampai kepada Rasulullah SAW
Keluarga
Habib Ali bin Jafar Assegaf menikah dengan Syarifah Aisyah binti Abdullah bin Abdul Ma’bud bin Khidir Al kadzimie Al Musawi Al Baghdadi di jakarta. Dari pernikahan ini habib ali dikaruniai anak :
- Sayyid Mustofa (wafat 1977 di jakarta)
- Syarifah Maryam(wafat 1 November 2009)
- Syarifah Wasilah (Wafat umur 5 tahun )
- Sayyid Ahmad ( Wafat Masa Kanak-kanak )
- Sayyid Muhammad ( Wafat Masa Kanak-Kanak )
- Syarifah Syekhah
Beliau juga menikah dengan syarifah tejun ( Syarifah Aisyah ) binti Abdullah bin Yahya dan dikaruniai anak :
- Syarifah Raguan
- Syarifah Salwa ( Wafat Masa Kanak-kanak)
Belajar dan Mulai mencatat nasab
Al Habib Ali bin Ja’far saat di hadramaut belajar langsung dengan Al Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husin Al Masyhur ini.Bagi Alawiyin yang mengerti dan belajar nasab maka nama Al Habib Abdurrahman ini sangat dikenal dan menjadi satu dengan ilmu nasab.Beliaulah pengarang kitab Nasab yang merupakan panduan utama buat meneliti dan menentukan kebenaran nasab seseorang .Kitab tersebut adalah Syamsu Azh-Zhahirah.
Al Habib Ali bin Ja’far dalam beberapa tahun mengkaji dan mempelajari kitab nasab tersebut secara teliti dan menyeluruh.Pada saat Al Habib Ali bin Ja’far ini pulang ke Indonesia, beliau membawa 7 Jilid Kitab Nasab yang merupakan karya dari Al Allamah An Nasabah Al Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husin Al Masyhur Syahabuddin.
Dengan berpijak kepada buku “Syamsu Azh-Zhahirah” ini maka An-Nasabah Al Wali Al Habib Ali bin Ja’far Asseggaff melanjutkan pencatatan nasab ini hingga pada generasi beliau dengan melengkapi catatan tambahan.Al Habib Ali bin Ja’far bin Syech Assegaf atas bantuan dari Al Habib Syech bin Ahmad bin Muhamad bin Umar bin Syahabuddin melaksanakan Sensus Alawiyin dan selesai pada tanggal 18 Dzulhijjah 1358 H / 28 Januari 1940 M.
Jumlah yang tercatat saat itu adalah 17.764 orang. Sensus ini dilakukan per-daerah yang memuat secara rinci data-data Alawiyin baik itu daerah, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, statusnya, Umurnya, kemampuan bahasa Arab, Indonesia atau Belanda, dihimpun dalam satu buku yang menyajikan data tersebut secara tertib dan terperinci.
Dari hasil sensus ini oleh An Nasabah Al Walid Al Habib Ali bin Ja’far Asseggaff dihimpun dalam buku nasab sebanyak 7 Juz / jilid. Buku ini memuat dengan rinci semua alawiyin diberbagai Negara yakni Indonesia, Semenanjung Melayu, Singapura, Yaman Selatan dan Utara, Afrika,India,Oman dan lain lain.
Berdirinya Rabithah Alawiyah
selanjutnya pada tahun 1954 didirikan Lembaga Pencatatan,Penelitian dan Pemeliharaan Nasab Alawiyin yang dinamakan “Al Maktab Ad Daimi”, yang berpusat di Jakarta.Karena peranan Al Habib Ali bin Ja’far yang sangat menguasai tentang nasab saat itu maka tidak ada orang yang pantas menduduki jabatan ini kecuali beliau,beliaulah yang diangkat sebagai Ketuanya dan wakilnya adalah Habib Hasyim bin Muhammad Al Hadi bin Ahmad Al Habsyi,disamping itu juga ada 2 orang sebagai penasehat lembaga ini yaitu Habib Alwi bin Thahir Al Haddad(Mufti Johor) dan Habib Ahmad bin Abdullah As Shofie Asseggaff.
Baca Juga : Rabithah Alawiyah , Lembaga Pencatat Nasab Keturunan Nabi Muhammad
Pada masa kepengurusan ini Al Habib Ali bin Ja’far Asseggaff menyerahkan buku 7 jilid yang beliau bawa dari Hadramaut karya Al Allamah Abdurrahman bin Muhammad bin Husin Al Masyhur Syahabuddin kepada pengurus Maktab Ad Daimi saat itu,sementara buku 7 jilid karya Al Habib Ali bin Ja’far Asseggaff tetap ditangan beliau.Dari 7 jilid buku nasab ini kemudian dikembangkan menjadi 16 Jilid / juz dan dibuat 4 rangkap yakni satu rangkap buat di Jakarta, satu buat Pekalongan, satu buat Surabaya dan satu buat Palembang. Buku ini dinamakan buku Induk Syajarah Nasab Alawiyin yang saat ini.
Pada tanggal 30 November 1956,Al Habib Ali bin Ja’far Asseggaff mengundurkan diri sebagai ketua di Maktab Ad Daimi.Namun demikian karena nasab ini sudah menyatu pada jiwanya maka beliau tetap mengadakan perjalanan ke berbagai tempat untuk mencatat dan meneliti nasab Alawiyin.Buku karya beliau ini selalu beliau bawa dalam penelitian di berbagai tempat.Dalam buku ini beliau mencatat hampir semua Alawiyin yang ada di seluruh Indonesia,Malaysia,Singapura,India,Afrika,Hadramaut,Turki dan Jazirah Arab lainnya.Buku 7 jilid ini semuanya berjumlah hampir 2000 halaman,selain buku ini beliau juga membuat catatan catatan dalam lembaran yang jumlahnya tak terhitung.
Sifat – Sifat
Tegas
Beliau selalu tegas dalam segala hal,khususnya kepada keluarga baik terhadap istri-istri beliau maupun kepada anak-anaknya.walaupun banyak tugas yang beliau emban dan waktu untuk keluarga tidak banyak,tapi waktu yang tidak banyak itu beliau tetap menunjukkan ketegasannya baik pada perintahnya,kesukaan dan ketidaksukaan serta dalam mengambil keputusan.
Teliti
Dalam pencatatan nasab keturunan rasulullah,habib ali bin ja’far terkenal sangat teliti.karena dalam pencatatan tersebut beliau sadar bahwa tidak boleh ada kesalahan sedikitpun apalagi untuk nasab keturunan rasulullah SAW.beliau juga dibantu oleh anaknya yakni Sayyid mustofa dan Sayyid ali untuk membuat rekapan dalam pencatatan kembali nasab tersebut.
Santun
Berasarkan cerita keluarga dan orang yang pernah berjumpa dengan beliau,beliau sering dimintakan bantuannya oleh orang-orang tidak mampu ataupun orang yang sedang sakit,lalu beliau selalu membantu sebisanya.
Amanah
Sebagai Pencatat nasab keturunan rasulullah,membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.tapi beliau tetap berjuang dengan amanah yang diberikan yaitu mencatat nasab mulia baginda rasulullah SAW.Hasil pencatatan Nasab dari beliaulah yang dijadikan rujukan utama pencatatan nasab generasi berikutnya tidak hanya di indonesia bahkan seluruh dunia.
Akhir Hayat
Beliau wafat di Jakarta pada tahun 1381 H / 1962 M dan dimakamkan di pekuburan karet wakaf (sekarang jadi sekolahan Said Naum) di Tanah Abang Jakarta Pusat,kemudian makam ini dibongkar dan dipindahkan oleh Gubernur DKI ke Pekuburan Umun Karet Jakarta.
Sampai saat ini makam beliau tak diketahui letak pastinya karena saat pembongkaran kuburan keluarga beliau tak diajak beruding .Inilah suatu keadaan yang sangat sedih dan memprihatinkan sekali.
Demikianlah Riwayat hidup singkat ini.Semoga bermanfat bagi orang orang yang masih memiliki perhatian terhadap kemurnian dan kerapian nasab Alawiyin.
Sumber :
Buku Mengenang Annasabah Al habib Ali bin Jafar Assegaf tulisan Ir.syed Alidien Hasan Assegaff.